Pengin tau bagaimana seru dan
capeknya lomba yang diadakan oleh Universitas Airlangga (English News Reading) dan lomba yang diadakan oleh English Department Universitas Widya
Kartika? (Rally Games Treasure Hunter)
Awalnya, rencana keberangkatan para peserta lomba News Reading dan pemburu harta karun
dijadwalkan berangkat sebelum apel pagi sekitar jam setengah 7 pagi. Para
peserta lomba menunggu kehadiran Mr. Achmad Cudlori atau biasa dipanggil Abah
Cecep untuk pemberangkatan ini. Tapi akhirnya para peserta lomba berangkat juga
didampingi oleh Mr. Huda. Akibat kejadian tersebut para peserta lomba News Reading terlambat mengikuti lomba
karena lomba tersebut akan di mulai pukul 9 tepat. Mereka sempat khawatir
bahkan merasa panik jikalau mereka didiskualifikasi oleh panitia akibat
kertelambatan mereka. Pahlawan pun tiba, tadaaa Mam Tutik datang hehehehe J. Berkat jasa dari Mam
Tutik, Aris dkk. tidak terdiskualifikasi, tapi penampilan mereka diundur
menjadi nomer ke 50-an. Alhasil, semangat mereka pun menjadi meningkat, 2 dari
mereka pun bisa menembus babak semifinal. Tapi sayang, para semifinalis tak
mampu melanjutkan ke babak final. Meskipun begitu, Aris dkk. tak sekalipun
merasa menyesal.
Setelah mengantarkan rombongan para
peserta lomba News Reading, Cak Andik
(Supir Bison yang ditumpangi para peserta lomba) meluncur menuju kampus
Universitas Widya Kartika. Setelah bertanya kesana kemari, akhirnya mereka
digiring menuju ke kompleks East Coast Pakuwon City, karena memang lomba Rally Games Treasure Hunter dilaksanakan
di tempat tersebut.
Pukul 2 siang tepat stan Re-registeration peserta dibuka, para pemburu harta karun ini yang
terdiri dari 4 tim (2 tim cowok dan 2 tim cewek) begegas melakukan registerasi
ulang.
Tim 1 beranggotakan Dani,Noval dan Gale, Tim 2 beranggotakan Aldy,Aziz dan Gilang sedangkan Tim 1 cewek beranggotakan Alvi,Hanif dan Manyo,terakhir Tin 2 cewek beranggotakan Inas,Cia dan Vika.
Ternyata para pemburu harta karun ini masih harus menunggu 2 jam lagi,
karena memang lomba tersebut dimulai pukul 16.00. Mereka mengisi waktu kosong
tersebut dengan berunding memikirkan strategi menghadapi perlombaan ini. “Kami
optimis menang”, ujar salah satu peserta dari tim Amanatul Ummah A.
Pukul 15.30, Briefing
terakhir diadakan oleh panitia lomba. Para peserta harus bermain dalam 2
tingkatan level. Mereka diberi 13 Life
Card per timnya. Di level pertama, para peserta diberi waktu 15 menit untuk
mencari keberadaan pos dan menyelesaikan tantangan dari pos tersebut. Di level
pertama ini para peserta harus menyelesaikan tantangan dari 5 pos. Untuk
menghindari penumpukan tim dalam 1 pos, panitia membagi 12 tim yang bertanding
menjadi 5 bagian yang memiliki pos tujuan masing-masing. Dan konsekuensi bagi
tim yang kalah dalam game yang
diadakan per posnya adalah menyerahkan 1 life
card pada tim yang memenangkan game
pos tersebut. Level pertama berakhir pukul 6 sore.
Setelah menunggu 1 jam lebih, pukul 19.30, para peserta
diharuskan menyelesaikan tantangan level kedua yang dimana terdapat 4 pos
tantangan. Bebeda dengan tantangan level pertama, di sini para peserta
diharuskan menyerahkan 2 life card
mereka jika mereka kalah dalam game
pos ini. Setelah para peserta melaksanakan game-game
di level ke 2 ini, diputuskan 4 tim dengan memiliki life card terbanyak melaju ke level 3 atau babak final termasuk 1
tim dari MBI yang beranggotakan Innas, Cia, dan Vika.
Mereka (Innas dkk.) masih harus berjuang menuju pos
terakhir yaitu pos 10. Tantangan yang sebenarnya menunggu mereka di pos
terakkhir ini. Setelah menaklukkan pos terakhir ini, tim dari Innas dkk. dinobatkan
menjadi juara ke 3. Meskipun begitu, mereka mengaku tidak kecewa sedikitpun
bahkan mereka merasa senang dan tidak menyangka bisa mendapat juara ke 3
tersebut.
Rombongan tim (English News Reading dan Treasure
Hunter) dari MBI Amanatul Ummah kembali ke basecamp mereka pukul 23.00. “Memang capek, tapi ini lomba yang
seru. Meskipun kami kalah, tapi kami senang karena mendapat pengalaman yang
langka seperti ini”, Ungkap salah satu
siswa MBI Amanatul Ummah.
0 komentar:
Posting Komentar